Sabtu, 27 Februari 2016

Majalah Corong Komunikasi Massa

Apa sih komunikasi? Komunikasi merupakan sebuah proses saat individu-induvidu menggunakan simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam lingkungannya (West & Turner, 2007, h. 5). Dalam ilmu komunikasi diketahui bahwa komunikasi memiliki banyak jenis, salah satunya adalah komunikasi massa. Komunikasi massa adalah proses komunikasi yang disampaikan pada audiens dalam jumlah yang banyak (Dominick, 2008) contohnya seperti seminar, penyiaran televisi, penyiaran radio, penerbitan surat kabar, dan penerbitan majalah. Dikarenakan blog kami, Kongkowpress bertema majalah, maka kami akan membahas apa sih majalah itu serta kelebihan dari majalah dibandingkan dengan media massa lainnya.
Dalam perspektif Romli, ia mengatakan bahwa majalah adalah format penerbitan pers berukuran kertas kuarto, folio, setengah tabloid, serta berukuran buku atau setengah kuarto (mini magazine) (Romli, 2008, h. 84). Majalah juga merupakan salah satu media cetak yang berpengaruh dalam perkembangan kemajuan teknologi saat ini. Mulai dari dunia kuliner, hiburan, hobi, bisnis, elektronik, otomotif, pendidikan, dan sub bagian lainnya. Karena itu majalah memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan media cetak lainnya, yaitu:
1. Sarana yang dapat dibaca “beribu” kali (long life span)
Majalah bukan sarana yang hanya dibaca selintas selesai seperti koran, tetapi dapat bertahan lama dan disimpan lebih lama berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun (De Fleur & Dennis, 2008, h. 137). Waktu terbit majalah yang lebih lama dibandingkan dengan koran membuat majalah memiliki nilai aktualitas yang lebih panjang pula. Jika membaca koran terbitan satu atau beberapa hari lalu akan terasa tidak aktual, maka membaca majalah yang dibeli beberapa hari sebelumnya masih tetap aktual. Membaca majalah pun tidak selesai sekaligus dalam satu hari misalnya, orang membaca majalah ketika ada waktu luang sehingga membacanya di keesokan harinya pun tak jadi soal.
2. Mengemukakan gambar yang lebih lugas
Biasanya di dalam majalah membahas tentang satu masalah sampai ke akar-akarnya, termasuk juga gambar. Misalnya di dalam suatu majalah berjudul Jogja Air, kemudian ada satu rubrik yang membahas tentang objek wisata Kali Biru di Kulon Progo. Dalam rubrik tersebut akan menyuguhkan gambar-gambar yang lebih hingga ke “detilnya”, misalnya gambar yang menunjukan keadaan jalan, gambar yang menunjukan keadaan waduk Sermo, gambar yang memamerkan penampakan waduk sermo dari atas beserta tentang berbagai informasi lainnya.
3. Kualitas kertas lebih baik
Majalah memiliki beberapa pilihan kertas yang dipakai seperti Art Paper, Art Carton, Ivory, Dupleks, HVS, Samson Kraft, Yellow Board, Fancy Paper, dan  Corugoated. Tetapi pada umumnya majalah-majalah yang beredar banyak menggunakan kertas tipe Art Paper yang memiliki gramatur 100 150 gram. Tetapi ada juga yang mencampur dengan HVS karena alasan ekonomi.
4. Memiliki tema 
Setiap majalah memiliki tema yang berpedoman pada konsumen dari segi hobi, gaya hidup dan pekerjaan atau pendidikan. Contoh majalah beberapa  yang berdasarkan tema:
  • Majalah Kartini dengan daftar isi berbagai macam informasi untuk kaum hawa yang mana konsumennya didominasi oleh para wanita berusia 30 tahun ke atas.
  •  Majalah Trubus dengan daftar isi penuh dengan cara-cara berkebun serta informasi tentang flora dan fauna. Konsumen dari majalah ini tentunya orang-orang yang memiliki perkebunan kecil maupun besar atau sekedar ingin tahu berbagai macam jenis flora dan fauna. 
  • Majalah Otomotif dengan daftar isi informasi otomotif yaitu mobil ataupun motor. Konsumen dari majalah ini adalah orang-orang yang menyukai atau pun memiliki hobi di bidang otomotif.
5. Terbit secara berkala
Frekuensi penerbitan dari majalah tentu jauh berbeda dengan surat kabar yang terbit setiap hari. Majalah memiliki waktu seminggu sampai sebulan sekali untuk menerbitkan majalahnya atau biasa di sebut dengan edisi. Tidak semua majalah terbit setiap seminggu sekali ataupun sebulan sekali karena majalah membutuhkan waktu untuk dikemas dan disusun lebih matang agar penyajiannya bisa disampaikan secara lebih eksklusif.
6. Sampul yang menarik 
Selain informasi yang terdapat pada isi majalah, daya tarik majalah lainnya adalah sampul depan (cover). Sampul depan (cover) majalah biasanya dicetak dengan kualitas kertas yang bagus sehingga terlihat elegan dan eksklusif. Untuk menambah kesan mewah, cetakan sampul depan majalah dilapisi dengan laminating doff atau glossy dan ditambah pula dengan proses penyempurnan seperti emboss atau spot UV. Pada majalah gaya hidup (life style), fashion, dan kecantikan, selebritis atau model terkenal, populer sering dipakai untuk menarik perhatian pembaca. Tak jarang, majalah-majalah tertentu menyelenggarakan audisi atau pemilihan model cover majalah yang menarik bagi para wanita atau pria yang biasa berpose di depan kamera.
7. Informasi lebih mendalam
Dengan diterbitkan secara berkala, majalah mampu mengumpulkan informasi tentang kejadian-kejadian yang terjadi secara lebih detail dan mendalam karena memiliki waktu yang lebih panjang untuk mengumpulkan berita sehingga informasi yang disajikan lebih akurat.
            Perlu diingat bahwa di masa modern ini sudah ada beberapa majalah yang bisa diakses secara daring seperti Tempo (majalah.temo.co), Bobo (bobo.kidnesia.com), Trubus (trubus-online.co.id), Kartini (Majalahkartini.co.id), dan lain sebagainya. Walaupun sudah diterbitkan secara daring konsep penerbitan yang mereka miliki tetap sama seperti penerbitannya saat dicetak. Majalah yang diterbitkan secara daring bermaksud untuk memudahkan konsumen saat ingin membaca, sehingga konsumen tidak perlu lagi membawa majalah cetak jika bepergian. Penerbitan secara daring ini juga diharapkan agar pelanggan tetap berlangganan dengan metode yang lebih praktis.
            Sudah lihatkan sebanyak apa kelebihan majalah? Maka dari itu ayo tetap stay tune di blog kami, Kongkowpress. Siapa bilang baca majalah ga bisa sambil kongkow rame-rame. Salam kongkow!


Patricia Liana
Sumber Bacaan
West, R., & Turner, L. (2007). Pengantar teori komunikasi analisis dan aplikasi. Jakarta,
Indonesia: Salemba Humanika.
    Dominick, J. R. (2008). The dynamics of mass communication: Media in transition.
McGraw-Hill Education.
    Romli, A. S. M. (2008). Kamus Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
    Defleur, M. L., & D, E. E. (1997). Understanding mass communication: A liberal arts
       perspective.  Houghton Mifflin Collage Division.
    Ciri-ciri dan karakteristik majalah. (n.d.). Diakses dari bitebrands.co
Kelebihan dan kekurangan majalah cetak. (n.d.). Diakses dari bitebrands.co




Agustinus & Patricia