Minggu, 19 Juni 2016

SELERA Untuk Mahasiswa



Secara harafiah sastra berasal dari bahasa sansekerta yang berarti teks yang mengandung instruksi, sedangkan dari kata “sas” berarti ajaran atau instruksi. Melihat perkembangan sastra di Indonesia, tak lepas dari gigihnya perjuangan generasi muda yang tetap semangat dalam era teknologi informasi dan komunikasi, ini merupakan salah satu perjuangan teman-teman dari FISIP Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY).
Cover Majalah SELERA ed. 3
Dari generasi ke generasi, FISIP UAJY sudah membuat sebuah UKM (Unit Kegiatan Mahasiwa) guna mengapresiasi karya-karya sastra buatan mahasiswa. UKM tersebut lebih dikenal dengan sebutan “SPASI”. Salah satu bukti pengapresiasian tersebut adalah dengan diterbitkannya majalah “SELERA”. Majalah yang terbit mulai dari tahun 2014 ini memiliki cerita yang terbilang unik sebelum diterbitkan secara berkala dilingkungan kampus.
Paulus Angre Edvra atau yang lebih kerap disapa Ape, ialah salahsatu anggota SPASI yang sudah menjadi bagian tim pendamping dalam penerbitan majalah tersebut. Saat diwawancarai pada 05 Juni 2016 oleh Kongko Pers, Ape menuturkan bahwa sebelum memiliki wadah berupa majalah, SPASI hanya menempelkan selebaran (sastra) di depan kelas-kelas secara vandal, namun hasilnya mereka malah mendapat  teguran dari pihak fakultas. 

“Karena merasa kurang berguna, kami merubahnya menjadi majalah. Malahan dapat diterima dengan baik kok.” lanjut Ape saat ditemui di Gedung Don Bosco FISIP UAJY (05 Juni 2016).

Daftar Isi SELERA ed. 3
Dalam menerbitkan majalahnya, SPASI tidak mengambil keuntungan sepeser pun. Menurut Ape pribadi, Majalah SELERA merupakan gambaran dari semangat UKM SPASI untuk mengenalkan sastra pada masyarakat khususnya FISIP UAJY. Sehingga menurutnya akan sangat naif jika diberikan biaya karena belum tentu semuanya menyukai hal-hal mengenai sastra.
Saat pertama kali beredar, Majalah SELERA hanya dalam bentuk “fotocopy” saja, tetapi setelah beberapa kali penerbitan majalah SELERA mulai berbenah, agar desainnya lebih menarik dilihat, dimulai dari pembenahan “layout” dan pemberian warna pada majalah tersebut.
Di luar dari majalah, Ape berharap yang terbaik untuk SPASI kedepannya, “moga-moga aja SPASI tetap menghibur, dengan anggotanya yang tidak jelas itu.” guyonnya saat di wawancarai.
“Tetaplah bertahan, jangan cuma hangat diawal untuk anggotanya, dan semoga bisa mengeluarkan produk-produk yang dapat diterima masyarakat FISIP UAJY.” tutupnya.
Oh ya! Bagi kamu yang ingin melihat bagaimana karya sastra dari teman-teman SPASI namun tidak memiliki Majalah SELERA, kamu bisa akses di sini

Agustinus Mahardika, Patricia Liana, & Lady Arsa Nabila R



3 komentar:

  1. Terbaik lah. Sampai dikasih link juga ke web spasi. hahahag. Sukses!

    BalasHapus
  2. Terima kasih sudah selo mewawancarai dan mengangkat majalah kami. Salam Sastra~~

    BalasHapus
  3. Wah terimakasih Mas Ape hehee
    Makasih SPASI FISIP, udah berkenan untuk diwawancarai hehe

    BalasHapus