Rabu, 01 Juni 2016

Nasib Majalah Dewasa di Era Digital

Ketika kita mendengar kata “majalah dewasa” apa yang terlintas di pikiran kita? Tidak perlu dipertanyakan, kebanyakan dari kita sudah tahu apa yang dimaksud dengan majalah dewasa. Kemudian apa saja isinya? Tentu saja gambar-gambar dan informasi tentang model wanita maupun model laki-laki yang mempertunjukan alat reproduksinya, dan berbagai jenis gambar-gambar lainnya yang dapat meningkatkan nafsu seksual. Tetapi tentu saja pembahasan kali ini bukan tentang bagaimana nafsu tersebut timbul, karena jika demikian maka, sama saja saya sebagai seorang seniman penulis cerita dewasa, yang akan dibahas adalah majalah dewasa tersebut yang memasuki era kelam.

Majalah dewasa masuk kedalam periode senja, di era digital seperti sekarang ini. Terbukti dengan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, salah satu produk dari ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut adalah internet. seperti kiasan berikut yang sering kita dengar “dengan kekuatan jari, kita diantarkan kemanapun yang kita inginkan”, kiasan tersebut mengandung artinya yang mendalam, seperti fenomena yang terjadi di masyarakat sekarang ini, hanya dengan menggunakan telepon pintar yang kita bawa kemana-mana, serta didukung dengan penetrasi internet yang meluas di berbagai negara di dunia, informasi apapun yang ingin kita cari akan sangat gampang kita dapatkan. Salah satunya adalah pornografi, untuk mencari website yang berbau pornografi di internet, kita hanya perlu mengetik di alamat website, dan SELESAI, Apa yang kita inginkan sudah dapat. Hal tersebut juga akhirnya berdampak kepada penjualan majalah dewasa yang ada di masyarakat.
Majalah Penthouse
Salah satu majalah yang terkena dampak yang signifikan dari perkembangan internet adalah majalah “Penthouse”. Majalah Penthouse merupakan salah satu majalah dewasa yang terkenal di Inggris. Saat pertama didirikan pada tahun 1969 yang mana majalah ini sengaja didirikan untuk menyaingi Majalah Playboy yang tenar saat itu. Majalah Penthouse saat itu dibuat lebih sensual dengan konten yang eksplisit. Ketika pertama kali diperkenalkan ke Inggris, dlaam waktu 5 hari majalah tersebut langsung laku 160.000 eksemplar. (bintang.com, 2016)

Sang pendiri Bob Guccione meninggalkan sekolah seminarinya dan memberanikan dirinya untuk berbisnis majalah yang memperlihatkan keelokan tubuh wanita-wanita yang menjadi modelnya. Pada saat itu juga Penthouse mendominasi semua selebriti, diantaranya adalah artis yang sangat komersial Madonna dan Miss America Vanessa Williams (yang berujung dicabutnya gelar ratu kecantikannya pada saat itu), saat itu Penthouse yang menampilkan Madonna dengan kondisi tanpa sehelai benangpun. Majalah ini juga tak bosan-bosannya melakukan kontroversi yang ada di masyarakat, seperti kasus yang pernah terjadi, untuk pertama kalinya majalah ini memperlihatkan puting di sampulnya.

Saat-saat masa kejayaanya Majalah Penthouse sempat memiliki penjualan yang fantastis, yaitu terjualnya majalah tersebut hingga lima juta eksemplar dalam sebulannya.

Kemudian pada tahun 1979, Majalah Penthouse merilis sebuah film yang berjudul “Caligula” yang ditulis oleh penulis Pulitzer Prize, dan langsung di produseri oleh pemilik nya sendiri yaitu Bob Guccione. Film  tersebut diperankan oleh bintang film panas Malcolm McDowell, Peter O’Toole, dan Helen Mirren. Tetapi kenyataanya pembuatan film tersebut dinyatakan sebagai keputusan yang blunder dan investasi yang buruk, karena film tersebut dikritik habis-habisan oleh salah seorang kritikus film yang terkenal pada masa itu, yang lebih dikenal dengan Roger Ebert.

Sejak saat itu Majalah Penthouse tidak pernah lagi meraup keuntungan yang melebihi penjualannya yang luar biasa dan mencapai lima juta eksemplar perbulannya. Bahkan sejak tahun 2008, Penthouse sudah tidak pernah lagi meraup keuntungan. Lalu pada tahun 2013, tiga tahun setelah meninggalnya sang pendiri Bob Guccione, Penthouse menyatakan diri merugi. Buntutnya perusahaan tersebut diakuisisi oleh FriendFinderNetwork. Saat ini Penthouse hanya menjual majalahnya dalam bentuk softfile. (Okezone.com, 2016)

Hal ini bisa dikaitkan juga dengan minat masyarakat yang sudah beralih dari media cetak ke internet, yang menyebabkan bangkrutnya majalah tersebut 



Agustinus Negara

sumber:
Abdul, Gadis. 22 Januari 2016. 8 Fakta Mengenai Majalah Dewasa "Penthouse". (Bintang.com).  http://www.bintang.com/lifestyle/read/2418006/8-fakta-tentang-majalah-pria-dewasa-penthouse

Wirayudha, Randy. 19 Januari 2016. Majalah Penthouse Tak Pernah Untung Sejak 2008. (okezone.com).  http://news.okezone.com/read/2016/01/19/18/1291382/majalah-penthouse-tak-pernah-untung-sejak-2008?page=1


Tidak ada komentar:

Posting Komentar